Sabtu, 24 November 2012

Pertanian Berkelanjutan ( Sustainable Agriculture)


Di Indonesia mayoritas masyarakatnya masih menggunakan system pertanian yang kompensonal, yaitu pertanian yang mengutamakan kualitas hasil dan produksi, sehingga pada prosesnya tentu kita sering mendengar kata pestisida bukan ?
 
Yah, pestisida adalah yang paling sering digunakan oleh para petani di Indonesia untuk memberantas hama dan penyakit pada tanaman pertanian mereka. Tanpa disadari hal ini dapat menimbulkan efek yang tidak baik bagi lingkungan, yang meliputi tanah, air , udara bahkan hasil tanaman itu sendiri mencakup buah, biji, batang, daun, dll mengandung pestisida. Apakah dengan hal ini kita tidak berpikir mengenai keberlangsungan hidup dimasa yang akan dating ?

Hal yang sangat diharapkan dari munculnya system pertanian berkelanjutan adalah para petani dan masyarakat dapat mengetahui tentang dampak dan keberlanjutan dari proses pertanian yang selama ini telah diterapkan dan digunakan secara luas.

Yang menjadi titik berat dari system pertanian ini adalah keberlanjutan. Berlanjut dalam hal ini berarti dapat dilaksanakan seterusnya, berlanjut pula secara ekonomi artinya dalam system pertanian ini petani mendapatkan keuntungan sehingga petani mau untuk bertani.  Sehingga disini akan terciptanya keselarasan dalam system ini. Sehingga pertanian ini dapat dilakukan bukan hanya kita (pada saat ini) juga bisa dilakukan oleh anak cucu kita kelak.

Pertanian berkelanjutan bertujuan untuk memutus ketergantungan petani terhadap input eksternal dan penguasa pasar yang mendominasi sumber daya agraria. Pertanian berkelanjutan merupakan tahapan penting dalam menata ulang struktur agraria dan membangun sistem ekonomi pertanian yang sinergis antara produksi dan distribusi dalam kerangka pembaruan agraria.
Menurut Gips, suatu sistem pertanian itu bisa disebut berkelanjutan jika memiliki sifat-sifat sbb:
  1. Mampertahankan fungsi ekologis, artinya tidak merusak ekologi pertanian itu sendiri
  2. Berlanjut secara ekonomis artinya mampu memberikan nilai yang layak bagi pelaksana pertanian itu dan tidak ada pihak yang diekploitasi. Masing-masing pihak mendapatkan hak sesuai dengan partisipasinya
  3. Adil berarti setiap pelaku pelaksanan pertanian mendapatkan hak-haknya tanpa dibatasi dan dibelunggu dan tidak melanggar hal yang lain
  4. Manusiawi artinya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dimana harkat dan martabat manusia dijunjung tinggi termasuk budaya yang telah ada
  5. Luwes yang berarti mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini, dengan demikian pertanian berkelanjutan tidak statis tetapi dinamis bisa mengakomodir keinginan konsumen maupun produsen.
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources), untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud meliputi : penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta lingkungannya. Proses produksi pertanian yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaan produk hayati yang ramah terhadap lingkungan.

Salah satu alasan mengapa harus berlanjut adalah pengalaman selama ini dimana input tinggi telah menyebabkan degradasi lahan secara nyata. Sebagai contoh penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan resurgensi, resistensi dan munculnya hama penyakit sekunder.

Penggunaan pupuk yang berlebihan malah menyebabkan pertemubuhan vegetatif yang tak diinginkan dan di daerah hilir menyebabkan eutrifikasi (suburnya perairan akibat akumulai hara oleh aliran air). Lahan sebagai penopang utama telah rusak, maka akan sangat mahal biaya yang harus dikeluarkan dan dimasa yang akan datang anak cucu hanya ditinggali barang sisa kurang bermutu. Pada hal harapakn kita semua generasi yang akan datang harus lebih baik daripada generasi saat ini.

Langkah yang bisa ditempuh adalah pertama meningkatkan kesadaran pertanian berkelanjutan. Kedua setiap pihak yang berkait dengan pertanian melaksanakan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan. Ketiga dukungan konsumen yang tidak mengkonsumsi produk pertanian yang tidak ramah lingkungan.

Langkah operasional yang bisa dilaksanakan adalah : melaksanakan pengolahan tanam minimal, sebanyak mungkin menggunakan pupuk organik, melaksanakan pengendalian hama penyakit dengan bahan yang ramah lingkungan.

Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar